Selasa, 28 Februari 2017

Explore Gunung Jawa barat

B

  • Gunung Bohong
     merupakan sebuah bukit yang terletak di kota Cimahi dan menjadi objek untuk melihat kota Bandung, Kota Cimahi dan sekitarnya. Banyak sekali para pemula pendaki (siswa-siswi SD) mencoba menjajaki bukit ini.
    Disebut Gunung Bohong, karena bukit itu membentuk seperti gunung pada umumnya, namun berukuran kecil. Sehingga penduduk sekitar menyebutnya Gunung Bohong. Di Gunung Bohong ini dahulu banyak ditumbuhi pohon Malaka.Kini,di kawasan Gunung Bohong ini dijadikan Lapangan Tembak berstandar internasional oleh Kodam III/Siliwangi.
    Sempat muncul wacana bahwa Gunung Bohong akan dipangkas sehubungan dengan akan diperluasnya Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara.Hal tersebut diperlukan karena Gunung Bohong berada di kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) landasan bandara tersebut
  • Gunung Bongkok
    Gunung Bongkok atau Gunung Bengkok adalah sebuah gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Gunung Bongkok mencangkup Kecamatan Salopa, Kecamatan Cineam di Kabupaten Tasikmalaya dan Kecamatan Langkaplancar di Kabupaten Ciamis. Namun puncak Gunung Bongkok secara administrasi masuk ke Desa Tanjungsari, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya. Nama Gunung Bengkok diambil karena gunung ini berada sekaligus menjadi puncak tertinggi di Perbukitan Bengkok-Aseupan yang memanjang dan melengkung ke arah utara, sehingga nampak bengkok. Gunung Bongkok memiliki ketinggian 1.141 meter diatas permukaan air laut Mdpl. Puncak lainnya diantaranya Puncak Cikamunding (1.074 Mdpl), Puncak Aseupan (1.086 Mdpl), Puncak Harendong (923 Mdpl, Puncak Seel (1.007 Mdpl) dan Puncak Cibeureum (955 Mdpl). Sungai yang berhulu dari Gunung Bongkok diantaranya adalah Sungai Ciseel, Sungai Cigugur, Sungai Cimandala, Sungai Cicondong, Sungai Ciparang, Sungai Cimedang, Sungai Cikondang dan Sungai Cipanaha.
  • Gunung rakutak
    Gunung rakutak adalah sebuah gunung yang terletak di kecamatan pancet lebih tepat nya di desa sukarame ,kabupaten bandung jawa barat yang memiliki ketinggian 1922Mdpl,gunung ini terdengar aneh oleh para pendaki namun gunung ini menyimpan beberapa sejarah penting yaitu gunung ini menjadi saksi dimana terjadi pembantaian warga kaki gunung rakutak oleh di/tii yang di pimpin oleh kartosuwiryo dan menjadi saksi pula ketika opersi pagar betis di laksanakan oleh tentara Indonesia . jadi gunung rakutak ini menjadi saksi bisu prasejarah pancamerdeka.
  • Gunung Bukit Tunggul
    Gunung Bukit Tunggul merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa Barat,tepatnya di daerah lembang, Indonesia. gunung bukit tunggul mempunyai ketinggian setinggi 2.209 meter. Gunung ini merupakan salah-satu sisa dari hasil letusan besar Gunung Sunda di Zaman Prasejarah.
    Gunung Bukit Tunggul merupakan puncak tertinggi yang dimiliki Pegunungan Lembang atau Pegunungan Bandung Utara. Puncak-puncak yang lainnya adalah Gunung Tangkuban Perahu (2084 m), Burangrang (2064m), Sunda (1859 m), Putri (1587 m), Manglayang (1818 m), Cangah (1659 m), Aseupan (1620 m), Karamat (1200 m) dan masih banyak puncak-puncak lainnya.
  • Gunung Burangrang
    Gunung Burangrang merupakan sebuah gunung api mati yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Burangrang mempunyai ketinggian setinggi 2.064 meter. Gunung ini merupakan salah-satu sisa dari hasil letusan besar Gunung Sunda di Zaman Prasejarah. Gunung Burangrang bersebelahan dengan Gunung Sunda.
    Gunung Burangrang mempunyai kawasan hutan Bukit, hutan Dipterokarp Atas,hutan Montane,dan hutan Ericaceous Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

    DAERAH PENDIDIKAN PA(pecinta alam)
    Gunung Burangrang sering dijadikan ajang tempat para Pecinta Alam untuk melaksanakan Pendidikan dan latihan Dasar Kepecintaalaman, selain digunung Burangrang adapula tempat lain yang merupakan bagian dari Gunung Burangrang yakni Situ Lembang, daerah ini termasuk daerah militer di bawah Komando Pusdikpassus.

C

  • Gunung Calancang
    Gunung Calancang merupakan sebuah gunung yang terdapat di Provinsi Jawa Barat. Gunung Calancang secara administrasi berada di perbatasan Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut. Di Kabupaten Sumedang gunung ini mencangkup Kecamatan Sumedang Selatan dan Kecamatan Cibugel. Sedangkan di Kabupaten Garut mencangkup Kecamatan Blubur Limbangan dan Kecamatan Selaawi. Gunung Calancang ini mempunyai ketinggian 1.667 meter diatas permukaan air laut Mdpl dengan ketinggian relative 1.600 Mdpl. Di sekitar Gunung Calancang terdapat puncak lainnya seperti Puncak Sindulang (1.506 Mdpl), Puncak Pilar (1.649 Mdpl) dan Puncak Pasir Harendong (1.639 Mdpl). Disebalah barat Gunung Calancang terdapat Gunung Kerenceng. Sungai yang berhulu di gunung ini antara lain Sungai Citarik, Sungai Cihonje, Sungai Cideureus,Sungai Cikuya,Sungai Cigunung dan Sungai Cilingga.
  • Gunung Ceremai
    Gunung Ceremai (seringkali secara salah kaprah dinamakan "Ciremai") adalah gunung berapi kerucut yang secara administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Posisi geografis puncaknya terletak pada 6° 53' 30" LS dan 108° 24' 00" BT, dengan ketinggian 3.078 m di atas permukaan laut. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat.
    Gunung ini memiliki kawah ganda. Kawah barat yang beradius 400 m terpotong oleh kawah timur yang beradius 600 m. Pada ketinggian sekitar 2.900 m dpl di lereng selatan terdapat bekas titik letusan yang dinamakan Gowa Walet.Kini G. Ceremai termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), yang memiliki luas total sekitar 15.000 hektare.
    Nama gunung ini berasal dari kata cereme (Phyllanthus acidus, sejenis tumbuhan perdu berbuah kecil dengan rada masam), namun seringkali disebut CIREMAI, suatu gejala hiperkorek akibat banyaknya nama tempat di wilayah Pasundan yang menggunakan awalan 'ci-' untuk penamaan tempat.
  • Gunung Cikuray
    Gunung Cikuray atau Cikurai adalah sebuah gunung bertipe Stratovolcano yang terletak di Dayeuhmanggung, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia. Gunung Cikuray yang mempunyai ketinggian 2.821 meter di atas permukaan laut ini tidak mempunyai kawah aktif dan merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Barat setelah Gunung Ciremai, Gunung Pangrango dan Gunung Gede. Gunung ini berada di perbatasan kecamatan Bayongbong, Cikajang, dan Dayeuhmanggung. Iklim di daerah Gunung Cikuray dan sekitarnya dikategorikan sebagai daerah beriklim tropis basah (humid tropical climate).Curah hujan di sekitar Gunung Cikuray mencapai 3500-4000mm dengan kalkulasi bulan basah 9 bulan dan bulan kering 3 bulan dan juga variasi temperatur dari 10º C hingga 24º C.

G

  • Gunung Galunggung
    Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.167 meter di atas permukaan laut, terletak sekitar 17 km dari pusat kota Tasikmalaya. Terdapat beberapa daya tarik wisata yang ditawarkan antara lain obyek wisata dan daya tarik wanawisata dengan areal seluas kurang lebih 120 hektaree di bawah pengelolaan Perum Perhutani. Obyek yang lainnya seluas kurang lebih 3 hektar berupa pemandian air panas (Cipanas) lengkap dengan fasilitas kolam renang, kamar mandi dan bak rendam air panas.
    Gunung Galunggung mempunyai Hutan Montane 1.200 -1.500 meter dan Hutan Ericaceous 1.500 meter.
  • Gunung Gede
    Gunung Gede merupakan sebuah gunung yang berada di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Gunung ini berada di wilayah tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi, dengan ketinggian 1.000 - 3.000 mdpl, dan berada pada lintang 106°51' - 107°02' BT dan 64°1' - 65°1 LS. Suhu rata-rata di puncak gunung Gede 18 °C dan di malam hari suhu puncak berkisar 5 °C, dengan curah hujan rata-rata 3.600 mm/tahun.Gerbang utama menuju gunung ini adalah dari Cibodas dan Cipanas.
    Gunung Gede diselimuti oleh hutan pegunungan, yang mencakup zona-zona submontana, montana, hingga ke subalpin di sekitar puncaknya. Hutan pegunungan di kawasan ini merupakan salah satu yang paling kaya jenis flora di Indonesia, bahkan di kawasan Malesia.
  • Gunung Guntur
    Gunung Guntur adalah sebuah gunung berapi bertipe stratovolcano yang terdapat di Sirnajaya, tarogong kaler, labupaten garut, jawa barat, dan memiliki ketinggian 2.249mdpl.gunung guntur pernah menjadi gunung berapi paling aktif di pulau Jawa pada dekade 1800 an. tapi sejak itu aktivitasnya kembali menurun.erupsinya pada umumnya disertai dengan lelehan lava, lapili dan objek material lainnya.erupsi gunung guntur yang tercatat adalah pada tahun 1847, 1843, 1841, 1840, 1836, 1834-35, 1833, 1832, 1832, 1829, 1828, 1827, 1825, 1818, 1816, 1815, 1809, 1807, 1803, 1800, 1780, 1777,1690.gunung guntur berdekatan dengan gunung-gunung lainya yang mengelilingi kota garut. di sebelah selatan gunung guntur, ada gunung putri yang berhadapan dengan gunung cikuray dan gunung papandayan, kemudian di sebelah barat ada Gunung Masigit, gunung parupuyan, dan gunung lainnya.di sekitar kaki gunung guntur tepatnya di daerah kecamatan tarogong kaler ada banyak hotel dan penginapan dengan dilengkapi fasilitas pemandian air panas yang sumber air panasnya di dapatkan dari gunung guntur.
  • Gunung Batu Jonggol
    Gunung Batu merupakan sebuah gunung yang terdapat di desa sukaharja,sukamakmur,bogor,jawa barat, Indonesia.gunung batu Ini mempunyai ketinggian setinggi 875 Mdpl.banyak Orang mengenal Gunung ini dengan sebutan Gunung Batu Jonggol padahal secara Administratif Gunung ini masuk Dalam kecamatan Sukamakmur lebih tepatnya di Desa Sukaharja, Sukamakmur, Kabupaten Bogor Kesalahan penamaan ini dikarenakan banyak orang belum mengetahui Sukamakmur sebagai Kecamatan karena memang kecamatan ini merupakan pemekaran dari kecamatan Jonggol
  • Gunung Cakrabuana
    Gunung Cakrabuana adalah gunung di jawa barat dengan ketinggian 1721mdpl dan koordinat 7°2'7"S 108°7'51"E, dan berada di tapal batas antara 3 kabupaten yaitu kabupaten garut (malangbong),kabupaten tasikmalaya (pagerageung) dan kabupaten majalengka (lemah sugih)

    Usulan jadi taman hutan raya:
    gunung cakrabuana yang berada di utara kabupaten tasikmalaya, jawa barat diusulkan menjadi taman hutan raya (Tahura). Usulan ini, muncul dari warga lima kabupaten yang daerahnya berbatasan langsung dengan gunung itu, yakni Kabupaten Garut, Sumedang, Tasikmalaya, Majalengka dan Ciamis.
    Menyamakan persepsi, perwakilan warga lima kabupaten tersebut mengadakan Lokakarya Taman Hutan Raya Cakrabuana di Kampus STIE Latifah Mubarokiyah, Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya, Selasa 18 Juni 2013. Acara ini dihadiri, peneliti dari LIPI, Perhutani, dan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.
    "Pembicaraan sudah lama tentang hal ini (usulan tahura). Kami melihat ada keinginan yang kuat dari masyarakat, untuk meningkatkan status Cakrabuana yang sekarang statusnya hutan produksi terbatas yang dikelola Perhutani, menjadi Tahura Cakrabuana," kata Eet Riswana, ketua penyelenggara lokakarya. Menurut dia, ada sejumlah tanaman endemik di Gunung Cakrabuana, salah satunya aren. Bahkan ada satu desa di kaki gunung yang bisa menghasilkan 1,5 ton gula merah per hari.
    Gunung Cakrabuana juga merupakan hulu Sungai Ci Tanduy dan Ci Manuk. Dua daerah aliran sungai (DAS) tersebut, telah menghidupi ribuan warga. Usulan Cakrabuana menjadi tahura, karena di DAS Cimanuk sedang dibangun bendungan Jatigede. Serta di Majalengka ada pembangunan Bandara Kertajati.
    Itu semua infrastruktur multinasional, strategis dan nasional sehingga kita perlu jaga keseimbangan ekologi. Kemudian aspek hidrologisnya mesti terjamin. Cakrabuana merupakan bagian dari aspek hidrologis dan ekologis. Ini perlu ada dukungan semua pihak," tegas dia. Konsekuensi gunung menjadi tahura atas keinginan masyarakat dan didukung pemerintah, maka tempat itu akan jadi tempat riset (penelitian), tempat rekreasi, konservasi, dan pengembangan budaya.
    Eet berharap, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kehutanan bisa cepat merespon usulan dari warga. "Seberapa cepat respek Kemenhut mengapresiasi kegiatan yang kita lakukan hari ini, itu akan mempercepat tahura terwujud. Jika gubernur, kemenhut terlambat mendengar berimplikasi terhadap lama terbentuknya tahura ini karena kewenangan ada di (Kementerian) Kehutanan," katanya.
    Sementara Kepala Dinas Kehutanan Pemprov Jawa Barat, Budi Susatijo mengatakan, konsep atau usulan ini perlu dikaji lebih dulu. Sebab wilayah Cakrabuana sudah ditetapkan sesuai SK Menteri Kehutanan, sebagai hutan produksi terbatas yang dikelola Perhutani. Selain itu, menurut Budi, perlu ada pemahaman yang sama antara lima kepala daerah yang warganya mengusulkan Cakrabuana jadi tahura. Setelah ada kesepahaman, pemerintah daerah itu baru membuat pengajuan kepada pemerintah pusat. "Untuk ekologi, pendidikan, penelitian, saya mendukung. Namun tentunya harus ada kesepahaman semua pihak," sebutnya
  • Gunung Padakasih
    Gunung Padakasih adalah salah satu dari rangkaian gunung-gunung kecil yang melingkari Kota bandung.posisi gunung ini di sebelah barat kota bandung, tepatnya di perbatasan antara Kota cimahi dan kabupaten bandung barat.kaki bukit sebelah gunung tersebut ada sebuah desa yaitu desa citunjung. sedangkan disebelah utara terdapat jalan yang membentang mulai dari cihapit sampai ke cangkorah, akses yang menghubungkan cibeber ke batujajar atau ke cimareme atau sebaliknya.di sebelah timur gunung ini ada sebuah perbukitan yang disebut gunung gajah langu. di sebelah barat ada juga bukit yang lain, penduduk sekitar menyebutnya gunung ladar, dikarenakan di bukit itu terdapat sebuah ladar. Pada masa lalu, gunung padakasih merupakan salah satu dari rangkaian gunung api berbatu keras yang membatasi danau bandung purba bagian barat dan timur. rangkaian gunung tersebut selengkapnya adalah gunung puncaksalam, pasir kamuning, pasir kalapa, gunung lalakon, pasir malang, gunung selacau, gunung lagadar, gunung padakasih, gunung jatinunggal, dan berkahir di gunung bohong.kompleks area gelanggang olahraga brigief terdapat di gunung padakasih, yang berpemandangan alam yang cantik dan segar.
  • Gunung Pancar
    Gunung Pancar adalah sebuah gunung yang terletak di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Gunung Pancar terletak pada ketinggian 300–800 m dpl dengan topografi landai sampai bergelombang terjal dengan kemiringan sekitar 15-40%. Bagian tertinggi yaitu pada puncak Gunung Pancar 800 mdpl dan Pasir Astana 700 mdpl.Menurut Schmidt dan Ferguson, kawasan TWA Gunung Pancar termasuk ke dalam tipe iklim B dengan curah hujan rata-rata 3.000-4.500 mm/th. Jumlah hari hujan per tahun berkisar antara 150-250 hari. Suhu udara rata-rata 24 °C pada malam hari dan suhu tertinggi 33 °C pada siang hari dengan kelembaban udara rata-rata 58-82%.Jenis tanah di kawasan adalah podsolik merah kuning dengan tekstur tanah yang sebagian besar berlempung dengan bahan induk dari batuan endapan dan bekuan.Tutupan vegetasi Gunung Pancar terdiri dari hutan alam dataran rendah, hutan tanaman dan semak belukar. Tipe vegetasi hutan alam terletak di lereng sampai puncak Gunung Pancar seluas 15 Ha dengan jenis vegetasi antara lain rasamala (Altingia exelsa), huru, pasang (Quercus sp.), beringin (Ficus benyamina), puspa (Schima walichii), saninten (Castanopsis argentea), jamuju (Podocarpus imbricatus), rotan (Calamus sp.), dan jenis-jenis liana. Selain itu terdapat pula tumbuhan epifit yang menempel pada pohon besar seperti anggrek (Dendrobium sp.), paku sarang burung (Asplenium nidus), paku tanduk rusa (Platycerium coronarium).Tipe vegetasi hutan tanaman menempati sebagian besar kawasan ini seluas ± 60 Ha. Jenis tanamannya antara lain tusam (Pinus merkusii), jeunjing (Paraserianthes falcataria), kayu afrika (Maesopsis eminii) dan meranti (Shorea sp.) yang ditanam pada tahun 1982/1983. Sedangkan jenis tanaman lainnya adalah tanaman budidaya masyarakat seperti singkong dan pisang (Musa sp). Tumbuhan semak belukar terdiri dari jenis ki rinyuh, harendong, jarong, saliara, alang-alang dan lain-lain. Satwa yang berada di kawasan antara lain owa jawa (Hylobates moloch), surili (Presbytis comata), monyet kra (Macaca fascicularis), jelarang (Ratufa bicolor), babi hutan (Sus vittatus) dan jenis-jenis burung seperti elang (Haliastur indus), cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster), ayam hutan merah (Gallus gallus bankiva), jalak (Sturnus melanopterus), srigunting (Dicrurus paradiseus) dan enggang (Buceros sp).
  • Gunung Sanggabuana
    Gunung Sanggabuna adalah gunung yang terdapat dalam wilayah Kabupaten Karawang. Secara administratif gunung ini berada di Desa Mekarbuana, Tegalwaru, Karawang, Kabupaten Karawang. Ketinggian gunung ini adalah 1291 mdpl dan merupakan gunung tertinggi dan satu satunya di Karawang.
    Gunung Sanggabuana terletak di perbatasan empat kabupaten, yaitu di sebelah utara ada Kabupaten Karawang, sebelah timur ada Kabupaten Purwakarta, sebelah selatan ada Kabupaten Cianjur dan sebelah barat ada Kabupaten Bogor . Saat ini status kawasan hutan gunung Sanggabuana masuk dalam kategori hutan produksi dan sedang diusulkan menjadi hutan lindung untuk mencegah meluasnya kerusakan hutan di wilayah tersebut.
    Hutan gunung Sanggabuana masih cukup terawat. Di hutan gunung ini kita masih dapat menikmati pepohonan yang tumbuh liar hingga mencapai ketinggian puluhan meter berjejer disana. Bahkan pepohonan sebesar truk yang bila kita berdiri di pangkal pohonnya akan terlihat sangat kecil dibandingkan pohonnya, masih bisa ditemui disini. Pohon kemenyan tumbuh liar di hutan gunung ini.
    Di puncak Gunung Sanggabuana terdapat beberapa makam yang sering dikunjungi oleh para pejiarah. Salah satunya adalah makam Ki Sapujagat. Di puncak Gunung ini juga dapat terlihat bagian kota Karawang. Bahkan bendungan Jatiluhur yang berada di Kabupaten Purwakarta pun terlihat jelas dari puncak Gunung Sanggabuana. Selain itu di puncak Gunung Sanggabuana juga kita bisa melihat dengan kejauhan menara atau Tower Lippo Cikarang Kabupaten Bekasi.Jalur pendakian gunung lewat Karawang terbilang cukup terjal, tetapi cepat dan jelas rutenya. Membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam untuk sampai ke puncaknya. Di awal jalur pendakian kita akan menemukan areal pesawahan warga dengan latar barisan bukit yang sangat indah. Selang beberapa saat setelah areal pesawahan, kita akan melewati Kampung Situ, yaitu sebuah desa terakhir yang kita jumpai yang hanya terdiri dari beberapa keluarga saja. Di desa kecil ini kita akan menemukan beberapa kuburan yang tepat berada di tengah jalan.
    Setelah perkampungan kecil tersebut kita akan menemukan areal perkebunan kopi yang cukup luas. Setelah itu kita akan memasuki hutan yang tidak begitu rapat. Di tengah perjalanan kita akan menjumpai sebuah shower, dan masyarakat sekitar Gunung Sangga Buana menyebut shower ini dengan nama Pancuran Kejayan.di sekitaran shower ini juga terdapat bangunan kecil yang biasanya dijadikan tempat berjualan ketika banyak pengunjung atau peziarah.Gunung Sanggabuana adalah salah satu di antara 3 tempat latihan TNI Kostrad, yaitu di Sanggabuana, Cibenda, dan Jatiluhur.daerah latihan Kostrad di Sanggabuana terbentang seluas 500 hektar. Pembangunan dimulai sejak tahun 1999 dan selesai pada 2001,mulai dari bangunan di bagian bawah hingga bangunan di lereng bukit tempat latihan.
  • Gunung Wayang

    Gunung Wayang merupakan gunung berapi kembar yang terdiri dari Gunung Wayang dan Gunung Windu. Terletak di sebelah timur kota Pangalengan di Kabupaten Bandung di Jawa Barat, Indonesia, sekitar 40 km sebelah selatan dari Kota Bandung. Daerah ini telah menjadi proyek panas bumi aktif. Gunung Wayang memiliki kawah bulan sabit dengan 750 m yang memegang empat kelompok fumarol. Gunung Windu memiliki kawah dengan lebar 350 m

H

  • Gunung Halimun

    Gunung Halimun merupakan gunung yang terletak di antara sebagian besar Kabupaten Sukabumi, juga Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Lebak. Gunung dengan ketinggian sekitar 1.925 mdpl ini merupakan gunung tertinggi di provinsi Banten dan termasuk dalam wilayah Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Di sebelah timur gunung ini terdapat Gunung Salak.Nama Halimun berasal dari Bahasa Sunda yang berarti "kabut"

K

  • Gunung Kamojang
    Gunung Kamojang, dikenal luas dengan nama Kawah Kamojang adalah sumber panas bumi di Jawa Barat, Indonesia. Dalam sejarahnya, dikenal sebagai gunung berapi yang bernama Gunung Guntur, tapi kawah ini dikelompokkan dalam gunung berapi aktif karena aktivitas panas bumi.
  • Gunung Kancana

    Gunung Kancana adalah gunung yang terletak diperbatasan Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.Jawa Barat,Indonesia.gunung ini berada di sebelah timur dari kota Sukabumi dengan ketinggian 1.120mdpl
  • Gunung Kendang

    Gunung Kendang adalah gunung berapi stratovolcano di Jawa Barat, Indonesia.gunung Kendang terdapat empat lapangan Fumarol termasuk Kawah Manuk, dengan luas kawah 2,75 km. gunung Kendang memiliki sublimasi Sulfur,letupan lumpur panas, dan mata air panas.
  • Gunung Kerenceng

    Gunung Kerenceng merupakan sebuah gunung yang terdapat di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Gunung Kerenceng mencangkup Kecamatan Sumedang Selatan, Kecamatan Cimanggung, dan Kecamatan Pamulihan. Gunung Kerenceng mempunyai ketinggian 1.736 meter diatas permukaan air laut Mdpl dengan ketinggian relative 1.680 Mdpl.di bagian barat Gunung Kerenceng terdapat puncak lainnya seperti Puncak Pangukusan (1.558 Mdpl) dan Puncak Kareumbi (1.685 Mdpl). Gunung Kerenceng merupakan gunung yang didigua pernah mengalami aktivitas vulkanik. Gunung ini berbentuk strato dengan cerukan menyerupai kawah yang sobek ke arah barat. Sungai yang berhulu di gunung ini antara lain Sungai Cikarobokan, Sungai Cimanggung, Sungai Cikandang, Sungai Pojok, Sungai Ciguling, Sungai Cilembu, Sungai Cijogjog dan Sungai Cileuleuy.

    Menurut Kamus Bahasa Sunda susunan R.A Danadibrata halaman 333 yang diterbitkan oleh Panitia Penerbit Kamus Basa Sunda, menyebutkan bahwa Kéréncéng berarti Gengge Raranggeuyan, Gengge Beunang Niiran, Loceng, Kirincing. Gengge sendiri bisa diartikan secara bebas yaitu Gelang Kaki dan Raranggeuyan bisa berarti banyak, sedang Gengge Beunang Niiran bisa diartikan Gelang kaki yang disusun dengan cara di tusuk seperti sate. Sedang kata Loceng berarti Lonceng dan Kirincing bisa berarti bunyi Kirincing. Menurut sedikit informasi dari tulisan HU Galamedia, edisi Minggu 28 juli 2002, menyebutkan bahwa dahulu Gunung Kerenceng merupakan tempat tinggal Eyang Panggung Jaya Kusumah.dan siapa Eyang Panggung Jaya Kusumah? Entahlah, mungkin salah satu sesepuh/leluhur atau pendiri kampung di sana.Satubumikita sendiri belum sempat mengkonfirmasi kepada warga lokal kenapa Gunung tersebut dinamai Kerenceng (Kéréncéng) serta mitos dan sejarahnya.
  • Gunung Kiaraberes-Gagak

    Gunung Kiaraberes-Gagak adalah gunung berapi yang terletak di Jawa Barat, Indonesia, dan berada pada perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. Gunung ini merupakan stratovolcano dengan fumarol di bagian lereng,dengan ketinggian 1.511mdpl.

L

  • Gunung Lalakon

    Gunung Lalakon merupakan sebuah gunung yang terdapat di Kampung Jelegong, Desa Badaraksa, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan memiliki ketinggian 870 meter. Gunung Lalakon terkenal dikarenakan bentuknya yang menyerupai kerucut sempurna atau piramida.
    Gunung Lalakon dikenal juga dengan nama Gunung Sabelas karena di puncak gunung ini terdapat dua buah tower PLN yang bila dilihat dari kejauhan membentuk angka 11, tower milik PLN ini terhubung dengan PLTA Saguling. Sehingga, untuk keamanan tower beserta fungsinya inilah yang menjadikan perijinan ke gunung ini sedikit ketat, tidak mengagetkan ketika akan mendekati puncak banyak bambu yang dirintangkan ke jalur dengan tujuan menutup jalur pendakian.
    Selain keberadaan tower milik PLN, di gunung ini juga terdapat beberapa situs batuan, seperti Batu Lawang, Batu Pabiasan, Batu Warung, Batu Pupuk, Batu Renges, Batu Gajah, dan sebuah Batu Panjang yang terletak di atas puncak. Menurut salah seorang tokoh masyarakat Kampung Badaraksa, Abah Acu, "secara filosofis, Gunung Lalakon adalah perlambang sebuah lakon dari kehidupan manusia. Batu-batu tadi merepresentasikan berbagai profesi (lakon) yang dipilih oleh manusia." 
    Pemandangan dari gunung ini cukup bagus, seluruh sudut Kabupaten Bandung bisa terlihat dari puncaknya, termasuk pemandangan Waduk Saguling di sebelah barat. Beberapa sisi gunung ini sudah rusak oleh aktifitas galian liar (galian C), seperti di area Cipatik di sisi utara dan area Situwangi di sisi barat.

M

  • Gunung Malabar

    Gunung Malabar merupakan sebuah gunung api yang terdapat di Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dengan titik tertinggi 2,343mdpl.Malabar merupakan salah satu puncak yang dimiliki Pegunungan Malabar.beberapa puncak yang lain adalah Puncak Mega, Puncak Puntang, dan Puncak Haruman.
    Gunung Malabar mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montana, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.Gunung Malabar identik dengan perkebunan teh yang didirikan oleh Bosscha.
  • Gunung Manglayang

    Gunung Manglayang adalah sebuah gunung bertipe Stratovolcano yang terletak di antara Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Indonesia dan memiliki ketinggian sekitar 1818 mdpl. Pemandangannya cukup indah, namun karena relatif tidak terlalu tinggi, sehingga kurang dikenal oleh pendaki-pendaki gunung pada umumnya.
    Dalam deretan gunung-gunung Burangrang – Tangkuban Perahu – Bukit Tunggul – Gunung Manglayang, Gunung Manglayang menjadi gunung yang terindah dari rangkaian keempat gunung tersebut. Mungkin itulah sebabnya di kalangan para penggiat alam bebas, gunung ini sempat terlupakan terkecuali para penggiat alam bebas dari Bandung dan sekitarnya. Walaupun begitu, Gunung Manglayang tetap menawarkan pesona alamnya tersendiri.Gunung ini memiliki cukup banyak jalur pendakian, antara lain; melalui Bumi Perkemahan atau Wanawisata Situs Batu Kuda (Kabupaten Bandung), Palintang (Ujungberung, Kabupaten Bandung),dan Barubereum.Jalur Barubereum dapat dicapai melalui daerah Jatinangor. Di sana pendaki dapat menuju ke arah Universitas Padjajaran, Jatinangor lalu mengambil arah ke Bumi Perkemahan Kiara Payung, namun terus lagi hingga sampai di desa Barubereum. Saat tiba di Kawasan Barubereum terdapat deretan warung makan dan untuk jalur pendakian sendiri mengikuti jalur berbatu ke arah kiri, sedangkan ke arah kanan yang melewati barisan warung adalah jalur menuju tempat perkemahan. Jalur ini diawali dengan melewati aliran sungai kecil, kemudian dilanjutkan dengan kebun jeruk nipis penduduk. Dari awal pendakian sampai puncak, jalur ini terbilang terjal dan jarang menemui jalan datar. Kondisi fisik jalur pendakian dimulai dengan tanjakan tanah liat diselingi tanjakan berbatu, keseluruhannya sangat licin dan merupakan jalur air, sehingga sangat tidak direkomendasikan melakukan pendakian pada musim hujan.
    Jalur pendakian gunung ini tidak dilengkapi dengan pos/shelter karena jarak dan waktu tempuh yang cukup singkat, 2 jam jalan normal. Untuk lokasi membangun tenda hanya bisa dilakukan di Puncak Bayangan dan Puncak Manglayang. Jalur yang jelas ini akan berpisah di persimpangan, trek vertikal ke kiri adalah arah menuju Puncak Bayangan dan trek landai ke kanan adalah menuju Puncak Manglayang. Untuk membangun tenda sangat direkomendasikan di Puncak Bayangan, meskipun tempatnya tidak luas hanya berkapasitas 4-5 tenda, namun pemandangannya sangat terbuka, serupa seperti berada di Puncak Gunung Cikuray.titik air gunung ini hanya ada di sungai kecil saat awal pendakian, selebihnya tidak ditemukan sumber air.sepanjang jalur hutan tropis tidak begitu lebat menjadi santapan yang cukup melindungi pendaki dari panas matahari. Secara personal saya merekomendasikan pendakian pada malam hari, selain tidak panas kita juga dimudahkan dengan tidak melihat langsung terjalnya jalur pendakian.
    Turun dari gunung ini juga tidak bisa dibilang mudah, jalur yang kecil dan licin sangat memperlambat mobilitas. Satu hal yang penting dari gunung ini adalah ketika malam hari yang cerah, karena tidak begitu tinggi lampu-lampu kota Bandung terlihat begitu jelas dari Puncak Bayangan. Sedangkan di Puncak Manglayang tidak dapat melihat apapun selain rimbunnya hutan dan 1 kuburan.
    Sedangkan untuk jalur pendakian melalui Batu Kuda bisa ditempuh dalam jarak 1,5 jam. Pendakian dilakukan dengan jalan santai dan istirahat sejenak untuk "mengambil napas" dan minum beberapa teguk air.Jalur pendakian melalui Baru Kuda masih lebih bersahabat dibanding jalur pendakian melalui Barubeureum.
  • Gunung Masigit

    Gunung Masigit merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau jawa, Indonesia. gunung masigit mempunyai ketinggian setinggi 2,078mdpl.gunung masigit mempunyai kawasan hutan dipterokarp bukit, hutan dipterokarp atas, hutan montane, dan hutan ericaceous atau hutan gunung.

P

  • Gunung Pangrango

    Gunung Pangrango merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Pangrango mempunyai ketinggian setinggi 3.019 meter dari permukaan laut. Puncaknya dinamakan Puncak Mandalawangi. Puncak Mandalawangi juga merupakan titik pertemuan batas tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bogor,Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi.
    Gunung Pangrango merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Barat setelah Gunung Ceremai. Gunung Pangrango terletak persis bersebelahan dengan Gunung Gede dan berada dalam kawasan Taman Nasional Gede Pangrango.
    Gunung Pangrango mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan dipterokarp atas, hutan montane, dan hutan ericaceous atau hutan gunung.
  • Gunung Papandayan

    Gunung Papandayan adalah gunung api strato yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut itu terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota Bandung.pada Gunung Papandayan, terdapat beberapa kawah yang terkenal.diantaranya Kawah Mas,Kawah Baru,Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut mengeluarkan uap dari sisi dalamnya.
    Topografi di dalam kawasan curam, berbukit dan bergunung serta terdapat tebing yang terjal. Menurut kalisifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk type iklim B, dengan curah hujan rata-rata 3.000 mm/thn, kelembaban udara 70 – 80 % dan temperatur 10 º C.Potensi flora di dalam kawasan gunung ini diantaranya Pohon Suagi (Vaccinium valium), Edelweis (Anaphalis javanica), Puspa (Schima walichii), Saninten (Castanea argentea), Pasang (Quercus platycorpa), Kihujan (Engelhardia spicata), Jamuju (Podocarpus imbricatus ), dan Manglid (Magnolia sp ). Sedangkan potensi fauna kawasan diantaranya Babi Hutan ( Sus vitatus ), Trenggiling (Manis javanicus), Kijang (Muntiacus muntjak), Lutung (Trachypitecus auratus ) serta beberapa jenis burung antara lain Walik (Treron griccipilla ), dan Kutilang ( Pycononotus aurigaste )
    Gunung Papandayan mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous.Daya tarik Wisata Beberapa lokasi yang menarik dan sering dikunjungi wisatawan diantaranya: • Kawah Papandayan Merupakan komplek gunung berapi yang masih aktif seluas 10 Ha. Pada komplek kawah terdapat lubang-lubang magma yang besar maupun kecil, dari lubang-lubang tersebut keluar asap/uap air hingga menimbulkan berbagai macam suara yang unik. • Blok Pondok Saladah Merupakan areal padang rumput seluas 8 Ha, dengan ketinggian 2.288 meter di atas permukaan laut. Di daerah ini mengalir sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun. Lokasi ini sangat cocok untuk tempat berkemah. • Blok Sumber Air Panas Letaknya di perbatasan Blok Cigenah, sumber air panas ini mengandung belerang dan berhasiat dalam penyembuhan penyakit kulit terutama gatal-gatal. Secara keseluruhan kawasan ini memiliki panorama alam yang indah dengan lingkungan yang relatif masih utuh dan alami yang ditunjang dengan kesejukan udara. Kegiatan Wisata Alam yang dapat dilakukan : 1. Menikmati keindahan dan keunikan alam 2. Lintas alam 3. Berkemah 4. Memotret 5. Mandi air yang mengandung belerang, untuk pengobatan penyakit kulit.Dalam catatan sejarah, Gunungapi Papandayan tercatat telah beberapa kali meletus diantaranya pada 12 Augustus 1772, 11 Maret 1923, 15 Agustus 1942, dan 11 November 2002.Letusan besar yang terjadi pada tahun 1772 menghancurkan sedikitnya 40 desa dan menewaskan sekitar 2957 orang. Daerah yang tertutup longsoran mencapai 10 km dengan lebar 5 km.
    Pada 11 Maret 1923 terjadi sedikitnya 7 kali erupsi di Kawah Baru dan didahului dengan gempa yang berpusat di Cisurupan. Pada 25 Januari 1924, suhu Kawah Mas meningkat dari 364 derajat Celsius menjadi 500 derajat Celcius. Sebuah letusan lumpur dan batu terjadi di Kawah Mas dan Kawah Baru dan menghancurkan hutan. Sementara letusan material hampir mencapai Cisurupan. Pada 21 Februari 1925, letusan lumpur terjadi di Kawah Nangklak. Pada tahun 1926 sebuah letusan kecil terjadi di Kawah Mas.
    Sejak April 2006 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Papandayan ditingkatkan menjadi waspada, setelah terjadi peningkatan aktivitas seismik. Pada 7-16 April 2008 Terjadi peningkatan suhu di 2 kawah, yakni Kawah Mas (245-262 derajat Celsius), dan Balagadama (91-116 derajat Celsius). Sementara tingkat pH berkurang dan konsentrasi mineral meningkat. Pada 28 Oktober 2010, status Papandayan kembali meningkat menjadi level 2.
  • Gunung Patuha

    Gunung Patuha merupakan sebuah gunung yang terdapat di Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang memiliki ketinggian 2.434 mdpl.Gunung Patuha memiliki kawah yang sangat eksotik, yaitu kawah putih. Kawah yang terbentuk dari letusan gunung patuha itu memiliki dinding kawah dan air yang berwarna putih.
    Gunung Patuha mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.Kawah Putih adalah sebuah danau kawah dari Gunung Patuha yang bersuhu antara 8-22 derajat, terdapat dua kawah yaitu Kawah Saat yang berada di bagian barat dan Kawah Putih yang berada di bawahnya pada ketinggian 2.194 meter. Keindahan Kawah Putih pertama kali tersingkap berkat usaha Dr. Franz Wilhelm Junghuhn yang sedang melakukan perjalanan di daerah Bandung Selatan pada tahun 1837.Sesuai dengan namanya, tanah yang ada di kawasan ini berwarna putih akibat dari pencampuran unsur belerang. Selain tanahnya yang berwarna putih,air danau kawasan Kawah Putih juga mempunyai warna yang putih kehijauan dan dapat berubah warna sesuai dengan kadar belerang yang terkandung, suhu, dan cuaca.
  • Gunung Perbakti

    Gunung Perbakti adalah gunung berapi stratovolcano di sebelah barat Gunung Salak di Jawa Barat, Indonesia. Puncak gunung memanjang dari baratlaut ke tenggara, terdapat gunung berapi Endut yang berada di punggung gunung Perbakti. Bagian rendah di utara dan selatan terdapat sungai, yaitu sungai Kaluwung Herang dan Pamatutan. Fumarol, letupan lumpur, dan mata air panas terdapat di selatan dan tenggara lereng gunung.
  • Gunung Pojoktiga

    Gunung Pojoktiga adalah gunung di Pulau Jawa dan merupakan puncak tertinggi di rangkaian Pegunungan Pojoktiga-Lio yang membelah Pulau Jawa menjadi dua. Gunung ini terletak di perbatasan Provinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah. Di Jawa Barat gunung ini mencangkup Kecamatan Karangkancana, Kabupaten Kuningan. Sedangkan di wilayah Jawa Tengah mencangkup Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes dan Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap. Gunung Pojoktiga memiliki ketinggian 1.354 meter dari permukaan air laut. Sejumlah puncak lainnya ada Puncak Sawah (1.326 Mdpl), Puncak Baturungkupan (1.274 Mdpl dan Puncak Karangtengah (1.284 Mdpl). Sungai yang berhulu dari Gunung Pojoktiga antara lain Ci Taal,Ci Dayeuh,Ci Jalu, dan Ci Tatah.Pada masa perang kemerdekaan, wilayah Gunung Pojoktiga merupakan daerah strategis bagi perlawanan melawan penjajah. Ketika para pejuang di perkotaan (daerah dataran rendah Pantura) mulai terdesak, maka mereka akan lari untuk menyusun pertahanan kembali di Pojok Tiga. Karakteristik medan yang dimiliki dan medan yang sangat sulit untuk dilewati, bagi yang belum mengenal daerah tersebut, mengakibatkan medan tempur yang sangat sempurna untuk perang gerilya.Pada zaman di awal kemerdekaan, gunung ini pula yang dijadikan basis pertahanan DI/TII pimpinan Amir Fatah. Daerah pertahanan Gunung Pojoktiga dan Kumbang merupakan daerah yang terakhir berhasil dibebaskan oleh TNI dari DI/TII.

S

  • Gunung Salak

    Gunung Salak merupakan kompleks gunung berapi yang terletak di selatan Jakarta, di Pulau Jawa. Kawasan rangkaian gunung ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengelolaan kawasan hutannya semula berada di bawah Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor, tetapi sejak 2003 menjadi wilayah perluasan Taman Nasional Gunung Halimun, dan dikelola sebagai Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.
    Gunung Salak berusia relatif tua sehingga memiliki beberapa puncak. Geoposisi puncak tertinggi gunung ini ialah 6°43' LS dan 106°44' BT dan dinamakan Puncak Salak I dengan ketinggian puncak 2.211 m dari permukaan laut (dpl.).Banyak yang mengira asal nama "Salak" adalah dari tanaman salak, akan tetapi sesungguhnya berasal dari kata bahasa Sanskerta, salaka yang berarti "perak".
  • Gunung Salak merupakan gunung api strato tipe A. Puncak tertinggi (Puncak Salak I) menurut Hartmann (1938) adalah puncak berusia tertua. Puncak Salak II berketinggian 2.180 m dpl. dianggap yang tertua kedua. Selanjutnya muncul Puncak Sumbul dengan ketinggian 1.926 m dpl terdapat sejumlah kawah aktif yang tidak berasa di puncak. kawah terbesar, Kawah Ratu, merupakan kawah termuda. Kawah Cikuluwung Putri dan Kawah Hirup merupakan bagian dari sistem Kawah Ratu.
    Semenjak tahun 1600-an tercatat terjadi beberapa kali letusan, di antaranya rangkaian letusan antara 1668-1699, 1780, 1902-1903, dan 1935. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1938, berupa erupsi freatik yang terjadi di Kawah Cikuluwung Putri.
    Secara morfologi, Gunung Salak memiliki banyak jurang curam dan dalam. Karena seluruh tubuh gunung sampai puncak tertutup hutan lebat, kontur gunung ini tidak mudah terlihat. Hal ini sering kali menipu pendaki maupun penerbang yang melewati kawasan pegunungan ini.Gunung Salak, meskipun tergolong sebagai gunung yang rendah, akan tetapi memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi, baik karena karakteristik vegetasi maupun medannya.
    Gunung Salak dapat didaki dari beberapa jalur. Puncak yang paling sering didaki adalah Puncak Salak II dan Salak I.
    Jalur yang paling ramai adalah melalui Curugnangka, dari sisi utara gunung. Melalui jalur ini, orang akan sampai pada Puncak Salak II.
    Puncak Salak I biasanya didaki dari arah timur, yakni Cimelati, dekat Cicurug, Sukabumi. Puncak Salak I dapat juga dicapai dari Puncak Salak II, dengan banyak kesulitan, dari Sukamantri, Ciapus. Di Puncak Salak I terdapat petilasan (berwujud kuburan) yang disebut-sebut sebagai petilasan "Embah Salak".
    Jalur lain adalah "jalan belakang" lewat Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu, dekat Gunung Bunder.
    Gunung Salak populer sebagai ajang tempat pendidikan bagi klub-klub pecinta alam, terutama sekali daerah punggungan Salak II. Ini dikarenakan medan hutannya yang rapat dan juga jarang pendaki yang mengunjungi gunung ini. Juga memiliki jalur yang cukup sulit bagi para pendaki pemula dikarenakan jalur yang dilewati jarang ditemukan cadangan air kecuali di Pos I jalur pendakian Kawah Ratu. Namun, di puncak Salak I ditemukan kubangan air hujan.
    Cimelati Di jalur ini masuk dari desa cibuntu, Jika melewati track ini kita kan bertmu sebuah Vila besar sebelum mencapai pos/shelter 1 dan di sini juga terdapat beberapa air terjun, Di jalur ini banyak air yang cukup, dan tempat terakhir kita mengambil air sekitar 5 Meter kurang lebih dari pos/shelter 3 karna ada saluran air milik warga setempat yang di sebut juga dengan Pos/shelter Air, Setelah pos/shelter ini kita tidak bisa menemukan air maka bawalah cadangan air setelah kita melewati pos/shelter ini. jika anda melewati ini akan melewati 7 pos/shelter yang mana akan tertanda/di berinama di setiap pos/shelter. dan pos yang ke 7 adalah puncak salak 1.Hutan-hutan di Gunung Salak terdiri dari hutan pegunungan bawah (submontane forest) dan hutan pegunungan atas (montane forest).
    Bagian bawah kawasan hutan, semula merupakan hutan produksi yang ditanami Perum Perhutani. Beberapa jenis pohon yang ditanam di sini adalah tusam (Pinus merkusii) dan rasamala (Altingia excelsa). Kemudian, sebagaimana umumnya hutan pegunungan bawah di Jawa, terdapat pula jenis-jenis pohon puspa (Schima wallichii), saninten (Castanopsis sp.), pasang (Lithocarpus sp.) dan aneka jenis huru (suku Lauraceae).
    Di hutan ini, pada beberapa lokasi, terutama di arah Cidahu, Sukabumi, ditemukan pula jenis tumbuhan langka yang bernama Rafflesia rochussenii yang menyebar terbatas sampai Gunung Gede dan Gunung Pangrango di dekatnya.
    Pada daerah-daerah perbatasan dengan hutan, atau di dekat-dekat sungai, orang menanam jenis-jenis kaliandra merah (Calliandra calothyrsus), dadap cangkring (Erythrina variegata), kayu afrika (Maesopsis eminii), jeunjing (Paraserianthes falcataria) dan berbagai macam bambu.Aneka margasatwa ditemukan di lereng Gunung Salak, mulai dari kodok dan katak, reptil, burung hingga mamalia.
    Hasil penelitian D.M. Nasir (2003) dari Jurusan KSH Fakultas Kehutanan IPB, mendapatkan 11 jenis kodok dan katak di lingkungan S. Ciapus Leutik, Desa Tamansari, Kab. Bogor. Jenis-jenis itu ialah Bufo asperB. melanostictusLeptobrachium hasseltiiFejervarya limnocharisHuia masoniiLimnonectes kuhliiL. macrodonL. microdiscusRana chalconotaR. erythraea dan R. hosii. Hasil ini belum mencakup jenis-jenis katak pohon, dan jenis-jenis katak pegunungan lainnya yang masih mungkin dijumpai. Di Cidahu juga tercatat adanya jenis bangkong bertanduk (Megophrys montana) dan katak terbang (Rhacophorus reinwardtii).
    Berbagai jenis reptil, terutama kadal dan ular, terdapat di gunung ini. Beberapa contohnya adalah bunglon Bronchocela jubata dan B. cristatella, kadal kebun Mabuya multifasciata dan biawak sungai Varanus salvator. Jenis-jenis ular di Gunung Salak belum banyak diketahui, namun beberapa di antaranya tercatat mulai dari ular tangkai (Calamaria sp.) yang kecil pemalu, ular siput (Pareas carinatus) hingga ular sanca kembang (Python reticulatus) sepanjang beberapa meter.
    Gunung Salak telah dikenal lama sebelumnya sebagai daerah yang kaya burung, sebagaimana dicatat oleh Vorderman (1885). Hoogerwerf (1948) mendapatkan tidak kurang dari 232 jenis burung di gunung ini (total Jawa: 494 jenis, 368 jenis penetap). Beberapa jenis yang cukup penting dari gunung ini ialah elang jawa (Spizaetus bartelsi) dan beberapa jenis elang lain, ayam-hutan merah (Gallus gallus), Cuculus micropterusPhaenicophaeus javanicus dan P. curvirostrisSasia abnormisDicrurus remiferCissa thalassinaCrypsirina temia, burung kuda Garrulax rufifronsHypothymis azureaAethopyga eximia dan A. mystacalis, serta Lophozosterops javanica.
    Sebagaimana halnya reptil dan kodok, catatan mengenai mamalia Gunung Salak pun tidak terlalu banyak. Akan tetapi di gunung ini jelas ditemukan beberapa jenis penting seperti macan tutul (Panthera pardus), owa jawa (Hylobates moloch), surili (Presbytis comata) dan trenggiling (Manis javanica).Kawasan pegunungan ini termasuk kawasan yang harus dihindari oleh para penerbang, baik pesawat kecil maupun besar. Kondisi geologi dan topografi yang penuh lembah tertutup vegetasi, disertai dengan cuaca (terutama turunnya kabut) yang sangat cepat berubah, sangat membahayakan penerbangan.
    Oleh kalangan penerbangan gunung ini tergolong "gunung maut" karena catatan kecelakaan penerbangan yang panjang. Kecelakaan terakhir dan terbesar adalah menabraknya pesawat penumpang sipil Sukhoi Superjet 100 pada tebing gunung pada tahun 2012.

T

  • Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

    Gunung Gede merupakan sebuah gunung yang berada di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Gunung ini berada di wilayah tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi, dengan ketinggian 1.000 - 3.000 m. dpl, dan berada pada lintang 106°51' - 107°02' BT dan 64°1' - 65°1 LS. Suhu rata-rata di puncak gunung Gede 18 °C dan di malam hari suhu puncak berkisar 5 °C, dengan curah hujan rata-rata 3.600 mm/tahun. Gerbang utama menuju gunung ini adalah dari Cibodas dan Cipanas.Gunung Gede diselimuti oleh hutan pegunungan, yang mencakup zona-zona submontana, montana, hingga ke subalpin di sekitar puncaknya. Hutan pegunungan di kawasan ini merupakan salah satu yang paling kaya jenis flora di Indonesia, bahkan di kawasan Malesia.Gunung Gede mempunyai keadaan alam yang khas dan unik, hal ini menjadikan Gunung Gede sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama.
    Tercatat pada tahun 1819, C.G.C. Reinwardt sebagai orang yang pertama yang mendaki Gunung Gede, kemudian disusul oleh F.W. Junghuhn (1839-1861), J.E. Teijsmann (1839), A.R. Wallace (1861), S.H. Koorders (1890), M. Treub (1891), W.M. Docters van Leeuwen (1911); dan C.G.G.J. van Steenis (1920-1952) telah membuat koleksi tumbuhan sebagai dasar penyusunan buku The Mountain Flora of Java yang diterbitkan tahun 1972.
    Gunung Gede juga memiliki keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari formasi-formasi hutan submontana, montana, subalpin; serta ekosistem danau, rawa, dan savana.
    Gunung Gede terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis di antaranya merupakan burung langka yaitu elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan celepuk jawa (Otus angelinae).
    Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977, dan sebagai Sister Park dengan Taman Negara.Gunung Gede maupun kawasan Taman Nasional Gede Pangrango juga merupakan objek wisata alam yang menarik dan banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun internasional.

    Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi

    • Telaga Biru. Danau kecil berukuran lima hektare (1.575 mdpl) terletak 1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Danau ini selalu tampak biru diterpa sinar matahari, karena ditutupi oleh ganggang biru.
    • Air terjun Cibeureum. Air terjun yang mempunyai ketinggian sekitar 50 meter terletak sekitar 2,8 km dari Cibodas. Di sekitar air terjun tersebut dapat melihat sejenis lumut merah yang endemik di Jawa Barat.
    • Air Panas. Terletak sekitar 5,3 km atau 2 jam perjalanan dari Cibodas.
    • Kandang Batu dan Kandang Badak. Untuk kegiatan berkemah dan pengamatan tumbuhan/satwa. Berada pada ketinggian 2.220 mdpl dengan jarak 7,8 km atau 3,5 jam perjalanan dari Cibodas.
    • Puncak dan Kawah Gunung Gede.Panorama berupa pemandangan matahari terbenam/terbit, hamparan kota Cianjur-Sukabumi-Bogor terlihat dengan jelas, atraksi geologi yang menarik dan pengamatan tumbuhan khas sekitar kawah. Di puncak ini terdapat tiga kawah yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah Lanang, Ratu dan Wadon. Berada pada ketinggian 2.958 mdpl dengan jarak 9,7 km atau 5 jam perjalanan dari Cibodas.
    • Alun-alun Suryakencana. Dataran seluas 50 hektare yang ditutupi hamparan bunga edelweiss. Berada pada ketinggian 2.750 mdpl dengan jarak 11,8 km atau 6 jam perjalanan dari Cibodas.
    Sejarah dan legenda yang merupakan kepercayaan masyarakat setempat yaitu tentang keberadaan Eyang Suryakancana. Suryakancana adalah Putra dari Dalem Cikundul atau Rd. Aria Wira Tanu I, pendiri Cianjur dan bupati Pertama Cianjur, hasil dari pernikahannya dengan Putri Jin. Masyarakat percaya bahwa Eyang Suryakencana yang notabene nya adalah bangsa jin, masih bermukin di sekitar gunung Gede, dan menjadi penguasa bangsa jin di gunung tersebut. Pada saat tertentu, banyak orang khususnya penganut Agama Sunda Wiwitan masuk ke goa-goa sekitar Gunung Gede untuk semedhi / bertapa maupun melakukan upacara religius.
    Untuk mencapai lokasi Taman Nasional Gede Pangrango bisa ditempuh melalui rute Jakarta-Bogor-Cibodas dengan waktu sekitar 2,5 jam (± 100 km) menggunakan mobil, atau Bandung-Cipanas-Cibodas dengan waktu 2 jam (± 89 km),dan Bogor-Salabintana dengan waktu 2 jam (52 km).
  • Gunung Tangkuban Parahu

    Tangkuban Parahu atau Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, Gunung Tangkuban Perahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 mdpl. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17 oC pada siang hari dan 2 oC pada malam hari.
    Gunung Tangkuban Perahu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.Asal-usul Gunung Tangkuban Perahu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi/Rarasati. Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang membuat sebuah telaga dan sebuah perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.
    Gunung Tangkuban Parahu ini termasuk gunung api aktif yang statusnya diawasi terus oleh Direktorat Vulkanologi Indonesia. Beberapa kawahnya masih menunjukkan tanda tanda keaktifan gunung ini. Di antara tanda aktivitas gunung berapi ini adalah munculnya gas belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunungnya, di antaranya adalah di kasawan Ciater, Subang. Gunung Tangkuban Parahu pernah mengalami letusan kecil pada tahun 2006, yang menyebabkan 3 orang luka ringan.Keberadaan gunung ini serta bentuk topografi Bandung yang berupa cekungan dengan bukit dan gunung di setiap sisinya menguatkan teori keberadaan sebuah telaga besar yang kini merupakan kawasan Bandung. Diyakini oleh para ahli geologi bahwa kawasan dataran tinggi Bandung dengan ketinggian kurang lebih 709 m di atas permukaan laut merupakan sisa dari danau besar yang terbentuk dari pembendungan Ci Tarum oleh letusan gunung api purba yang dikenal sebagai Gunung Sunda dan Gunung Tangkuban Parahu merupakan sisa Gunung Sunda purba yang masih aktif. Fenomena seperti ini dapat dilihat pada Gunung Krakatau di Selat Sunda dan kawasan Ngorongoro di Tanzania, Afrika. Sehingga legenda Sangkuriang yang merupakan cerita masyarakat kawasan itu diyakini merupakan sebuah dokumentasi masyarakat kawasan Gunung Sunda Purba terhadap peristiwa pada saat itu.

  • Gunung Telaga Bodas

    Gunung Telaga Bodas atau Talaga Bodas (Bahasa Sunda, arti: "danau putih") adalah gunung stratovolcano di bagian selatan Garut, Jawa Barat, Indonesia. Gunung ini terbentuk dari lava andesit dan piroklastik. Terdapat juga fumarol, kolam lumpur, dan mata air panas di sekitar danau kawah. Perubahan warna danau kawah dilaporkan pernah terjadi pada tahun 1913 dan 1921.dengan ketinggian 2,201 mdpl.
  • Gunung Tilu

    Gunung Tilu adalah gunung yang terletak dekat perbatasan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Secara administratif pemerintahan, Gunung Tilu termasuk ke dalam wilayah Desa Jabranti Kecamatan Karangkancana dan Desa Cimara, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan.
    Gunung Tilu merupakan kelompok pegunungan yang setidaknya mempunyai tiga puncak tertinggi yaitu puncak Sukmana (1.154 mdpl), puncak Gunung Tilu (1.076 mdpl), dan puncak lainnya yang tidak diketahui namanya (1.112 mdpl). Masyarakat cukup beralasan menyebut kawasan gunung tersebut dengan Gunung Tilu, yang berarti tiga, karena dari setiap sudut, kawasan tersebut selalu memperlihatkan tiga gundukan gunung. Kawasan ini juga menjadi hulu bagi banyak sungai kecil yang membentuk dua sungai besar di Desa Jabranti dan Desa Cimara, yaitu sungai Citaal dan Cijangkelok.
    Hutan-hutan di wilayah ini, meski bukan lagi hutan yang belum terjamah, kebanyakan masih berupa hutan alam yang berstatus hutan lindung. Keanekaragaman hayati yang dikandungnya adalah luar biasa, mengingat bahwa lingkungan di sekitarnya merupakan wilayah pemukiman yang relatif padat. Sebagian areal merupakan kawasan hutan produksi yang ditanami jati dan pinus, bersisian dengan bagian-bagian hutan yang telah dibuka untuk dijadikan kebun atau persawahan. Pengelola kawasan hutan ini adalah Perum Perhutani KPH Kuningan.
    Gunung Tilu, Kuningan, bukan merupakan gunung berapi atau gunung aktif yang ada di pulau jawa.

    Kurang lebihnya saya minta maaf :)
    Assalamualaikum Wr,Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar